kampungku

rutin harian ku setiap jumaat bila ada di rumah semestinya balek kampung... aktiviti wajib setiap jumaat... cuma jumaat lepas ak miss coz nak spend tym ngan kengkawan praktikal yang over sporting before masing-masing berangkat pulang ke kampung halaman masing-masing..hehe... next tym la aku tayang apa aktiviti yang kami buat... this post saja nak tayang betapa indahnya kampung aku...hehe... kalau rasa tak indah tu buat-buat la rasa indah ok... =P

aku la yang terbaek, terbagus, terhebat

 Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, sabdanya: "Sesungguhnya di antara manusia yang mula-mula dibicarakan dan dihukum pada hari qiamat ialah: Pertama, orang yang gugur syahid - ia dibawa mengadap, maka Allah menyatakan kepadanya satu persatu nikmatNya (yang telah diberikan kepadanya semasa hidupnya) lalu ia mengakui menerimanya; Allah Taala bertanya kepadanya: '(Sesudah itu) maka apa engkau telah lakukan pada nikmat-nikmat itu?' ia menjawab: 'Aku berperang kerana mematuhi perintahMu sehingga aku gugur syahid'; Allah Taala berfirman: 'Engkau berdusta! (bukan itu tujuanmu), akan tetapi engkau berperang supaya orang mengatakan: Engkau berani, dan telahpun dikatakan demikian'. Kemudian ia dihukum lalu diseret dengan tertiarap, sehingga ia dihumbankan ke dalam neraka.


.. Dan kedua, orang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Quran - ia dibawa mengadap, maka Allah menyatakan kepadanya nikmat-nikmatNya satu persatu, lalu ia mengakui menerimanya; Allah Taala bertanya kepadanya: '(Sesudah itu) maka apa yang engkau telah lakukan pada nikmat-nikmat itu?' ia menjawab: Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Quran kerana mengharap keredhaanmu'; Allah Taala berfirman: 'Engkau berdusta! (bukan itu tujuanmu), akan tetapi engkau mempelajari ilmu supaya orang mengatakan engkau alim, dan engkau membaca Quran supaya orang mengatakan: Si anu seorang qari, maka telahpun dikatakan yang demikian'. Kemudian ia dihukum lalu diseret dengan tertiarap, sehingga ia dihumbankan kedalam neraka.


... Dan ketiga, orang yang telah dimewahkan Allah hidupnya serta diberinya sebahagiaan dari segala jenis harta benda kekayaan - ia dibawa mengadap, maka Allah menyatakan kepadanya nikmat-nikmatNya satu persatu, lalu ia mengakui menerimanya; Allah Taala bertanya kepadanya: '(Sesudah itu) maka apa yang engkau telah lakukan pada nikmat-nikmat itu?' ia menjawab: 'Aku tidak tinggalkan satu jalanpun diantara jalan-jalan yang Engkau suka dibelanjakan kekayaan itu padanya melainkan aku belanjakan padanya, kerana mengharapkan rahmatMu': Allah Taala berfirman: 'Engkau berdusta! (bukan itu tujuanmu), akan tetapi engkau belanjakan harta kekayaanmu supaya orang mengatakan: Si anu itu seorang dermawan, maka telah pun di katakan yang demikian'. Kemudian ia dihukum lalu diseret dengan tertiarap, sehingga ia dihumbankan kedalam neraka. (Muslim, Tirmizi dan AnNasa'i)

penat kejau itik neh...huhu...gambar hanya hiasan..hihi...

Language

teringat aku kata-kata lecturers tersayang kat ukm nun jauh di chow kit... walaupun ati meronta tak mau balek ke KL tapi kenangan merentasi negeri tanpa membayar tol menuju ke Universiti Kebanggaan Malaysia... hehe...

"bila ada dalam kelompok masyarakat, guna lah Bahasa Malaysia atau Bahasa Inggeris. Avoid using Mandarin, Tamil or Arab.. "

why? coz not all people understand other language like i've stated above... to avoid misunderstanding and feeling of uncomfortable we have to use International or Malaysia language...

it is so rude and jerk when just two people speaking other language but people around them cant understand what they are talking about...

so.. plz... respect others!!! ^,^

better silent than making stupid noise...
y i said so??? coz people hate hearing the unknown language... be alert to others feeling beb!!! =)

cucuk sana cucuk sini

bila masuk dunia pekerjaan ni caca merba perangai manusia yang aku jumpa... tapi kali ni aku nak share satu habit yang kurang baik yang berlaku kat tempat praktikal seorang sahabat aku ni... ini sekadar peringatan untuk kita supaya tahu batas-batas melawak antara lelaki dan perempuan...

title post ini bertepatan dengan habit pekerja-pekerja di situ... seorang lelaki mencucuk pinggang seorang wanita... then si wanita akan melatah... si lelaki mula rasa terhibur dan terus mencari peluang untuk mencucuk lagi dan lagi... si wanita tadi pula cuba mencari lelaki lain pula untuk dicucuk....mungkin untuk mengalih perhatian orang pada mangsa-mangsa baru yang dicari atau sebagai hiburan untuk menambahkan keceriaan tempat kerja...

bertepuk bertampar tidak kira jantina bukan isu baru... cucuk mencucuk ni pula boleh aku kategorikan sebagai kesinambungan daripada habit bertepuk bertampar itu... bagaikan lupa ada batas-batas yang memisahkan si lelaki dan si wanita... tidak kira suami orang, isteri orang, tunang orang, anak dara orang...sedap saja disentuh-sentuh tanpa keizinan...

bila tak dilarang makin menjadi-jadi pula...
kalu tersalah tegur rosak pula ukhuwah yang sedia terjalin...

disinilah teknik menegur dengan betul perlu dipraktikkan... cakap memang mudah... nak buat sangat susah...cukup lah sekadar mengatakan...

"maaf saya tak suka diperlakukan sedemikian" (nada mesti tegas menunjukkan kita serius tapi lembut dan diiringi senyuman supaya tak menimbulkan rasa tersinggung)

lebih kurang begini lah yang dilakukan sahabat aku itu... sengaja aku postkan di blog aku ni... jika ada yang terbaca boleh dijadikan teladan dan sempadan... kita kena sedar setiap insan ada hak ke atas dirinya... ada batas-batas yang perlu dihormati dan dipatuhi... =)

Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik daripada menyentuh kaum wanita yang tidak halal baginnya. (Hadis Hasan Riwayat Thabrani dalam Mujam Kabir)Berkata Syaikh al-Abani Rahimahullah; Dalam hadis ini terdapat ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Ash-Shohihah 1/448) 


Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh wanita meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain-lainnya. Dari Aishah berkata; Demi ALLAH, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.
(Hadis Riwayat Bukhari)